RSS

Tedak siten

13th June, 2010


usiaku 7 bulan lebih dikit. Kata eyang, kalo adat jawa, anak seusiaku baru boleh menginjak tanah. dan biasanya diadakan upacara dengan ritual2 tertentu yang sarat dengan filosofi. Eyangku kebetulan masih menjunjung adat tetapi sudah berpikiran modern dan berpegang pada ajaran agama islam.
beruntunglah aku.
Alhamdulillah, Allah SWT memberikan rezeki kepada kami dan ketika tgl 13 Juni 2010 diadakanlah upacara yg disebut "TEDAK SITEN"
Tedak artinya turun, siten berasal dari kata siti artinya tanah. Jadi, tedak siten artinya turun tanah, dimana untuk pertama kalinya aku boleh menginjak tanah, yang apabila dijabarkan lebih luas lagi, memulai menapaki kehidupan.
Acara diawali dengan pengajian, karena kami muslim, oleh ibu2 teman eyang. Dalam pengajian dipanjatkan do'a untuk semua yang telah lebih dulu menghadap Ilahi semoga diampuni segala dosanya, diterima semua amal ibadahnya dan ditempatkan ditempat yang layak disisi-Nya. Amin
juga do'a untuk kami semua, semoga selalu mendapat lindungan, diberkahi, dilimpahi rizki, ditetapkan dalam islam, dan khusus untuk aku dido'akan kelak menjadi anak yang sholehah, berguna buat diri sendiri maupun orang lain dan lingkungan, pandai, sukses, mendapatkan kebaikan di dunia & akhirat. Amin
Pengajian selesai.
Kemudia aku dimasukkan ke dalam kurungan ayam yang telah dihiasi kertas warna-warni oleh Eyang kakung. aku digendong oleh tante Amelia agustina masuk ke dalam kurungan.
Kata Eyang, itu perlambang bahwa aku atau manusia hidup tidak akan pernah bisa bebas "semau gue", kita tetap dikurung dalam batasan2 norma agama, adat, sosial.
Kalau digendong, itu artunya dalam menikmati dan menjalani hidup aku tetap membutuhkan orang lain yang lebih dewasa dalam berpikir untuk membimbing aku agar hidupku kelak bisa sukses dan mendapat kebaikan2 di dunia maupun akhirat.
Di dalam kurungan, aku dibacakan do'a selamat oleh Eyang putriku.

Selesai. Aku keluar dari kurungan kemudian dimandikan air kembang setaman yang terdiri dari bunga mayang dari pohon pinang, bunga potronggolo, daun andong, bunga mawar, kantil, kenanga (kembang telon).
Kenapa harus dengan bunga2 tsb. Eyangku ga tau alasannya. karena itu sudah menjadi kebiasaan nenek moyangku yang tidak pernah mau menjelaskan alasannya.
Yang bisa diambil hikmahnya adalah mandi biar bersih dari segala dosa dan najis. dengan mecam2 bunga yang wangi simbol agar kelak aku menjadi orang yang berguna bagi orang lain sehingga harum namaku.
Habis mandi, bersih badanku, aku didandani pake topi dari janur yang dihiasi bunga. Yang bikin Eyang Kakung. Aku cantik sekali.


Aku disodori beberapa pilihan yang harus aku pilih. Diletakkan di atas nampan: bedak, uang, ceker ayam, seruling, benang & jarum. Yang aku pilih saat itu adalah ceker ayam dan seruling.
Entah kebetulan, entah karena tuntunan malaikat, menurut nenek moyangku, itu pertanda bahwa kelak aku pintar ceker2 alias getol mencarirezeki dan berbakat menjadi seniman (-se-enggak2-nya kl nyanyi ga fals)
Apapun yang terjadi yang penting aku selalu berada dlm lindungan-Nya dan semua yang aku lakukan bukan merupakan larangan-Nya. Amin
Ada buku tulis dan pensil yang aku gendong dengan selendang kecil. Kemudian....... inilah yang utama:
Aku dituntun menapaki uli/jadah yang diwarnai putih, merahm biru, kuning, hijau, hitam, ungu. maknanya: uli/jadah sebagai pengganti tanah. artinya menapaki kehidupan yang beraneka warna. Ada sedih, ceria, suram, indah. Semua harus aku lalui. Tapi insyaallah dengan bimbingan dari orang2 disekelilingku yang sudah berpengalaman, dari do'a orang2 yang menyayangi aku, dan yang utama karena lindungan Allah SwT, aku pasti bisa melaluinya.


Ujung dari uli yang aku injak ada tangga yang terbuat dari pohon tebu yang masih berdaun (-don't know if tebu can be called by pohon).
Aku panjat satu per satu anak tangga tsb sampai atas.
Makna yang terkandung adalah aku menuntutilmu sampai setinggi2nya demi mencapai kehidupan yang manis. (Pohon tebu manis rasanya, sebagai bahan baku gula).
Bumi sudah aku injak, ilmu akan aku tuntut. Kelak kehidupan yang manis insyaallah akan aku peroleh.
Rezeki yang aku peroleh tidak semuanya untukku. Ada bagian2 milik anak yatim, kaum duafa, yang dikirim Allah melalui aku. HARUS aku sampaikan.
Uang receh bercampur beras kuning aku tabur2kan dan diperebutkan oleh anak2 kecil, dewasa maupun orang tua.
Acara telah selesai. Tumpeng yang telah disiapkan Eyang dibagi2kan buat temen2 aku. Dan sejak saat itu aku sudah boleh main di bawah dan berinteraksi langsung dengan bumi...

Petugas Kebun Binatang

8th Jan, 2011

Aduh, kotor sekali kandangnya...
Coba dibersihkan dahulu yah kandangnya
jangan lupa dimandikan 'atun' kuskusnya

Mom's Note: sengaja aku membiarkan keisha berkotor-kotor ria, memegang sapu, kandang, binatang, dll.
Agar ia terbiasa dengan semuanya dan tidak takut untuk mencoba, serta lebih menyayangi binatang